<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d6281400407918259248\x26blogName\x3dPERTANIANKU\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://pertanian-tasurun.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://pertanian-tasurun.blogspot.com/\x26vt\x3d-6147979523044435142', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
PERTANIANKU UNTUK NEGERIKU

loading...
Tanaman Azolla Pengganti Pupuk Urea
TANAMAN air jenis Azolla, jika dibiarkan tumbuh di lahan sawah dapat menjadi pupuk alami pengganti urea. Karena itu pemanfaatan Azolla secara terus menerus setiap musim tanam padi, dapat mengurangi penggunaan pupuk urea atau pupuk nitrogen buatan pabrik.
 
Dengan demikian biaya produksi pertanian dapat ditekan, sehingga keuntungan petani meningkat. Tapi sayang, petani yang tidak mengerti manfaat Azolla malah menganggapnya sebagai gulma dan membuangnya. Menurut Peneliti Mikrobiologi Fakultas Pertanian UGM, Dr Ir Ngadiman MSi, kemanfaatan Azolla ini lantaran tanaman tersebut mampu mengikat nitrogen dari udara.
 
Nitrogen merupakan nutrisi utama bagi tanaman untuk menopang pertumbuhan. “Jumlah nitrogen yang diikat Azolla melebihi kebutuhannya sendiri. Sehingga sebagian nitrogen dilepaskan ke lingkungan sekitarnya dan diserap oleh tanaman lain. Selain menghemat pupuk, tentu bermanfaat pula untuk memperbaiki tekstur tanah yang rusak akibat penggunaan pupuk kimia yang sekian lama,” ujar Ngadiman.
 
Dijelaskan, Azolla adalah tanaman paku air yang mengapung di lingkungan perairan seperti kolam, danau, saluran, sawah dan sebagainya. Warna daunnya hijau, tapi pada kondisi yang kurang baik (akibat suhu lingkungan terlalu tinggi) warna daun berubah keku-ningan hingga kecoklatan. Dalam satu tangkai terdiri dari 3-4 helai daun berukuran kecil dan akarnya menggantung dalam air.
 
Ngadiman mengaku pernah melakukan penelitian sekitar tahun 1989-1990 dan menemukan manfaatnya sehingga membuat Azolla booming. Namun setelah itu lambat laun meredup dan Azolla nyaris dilupakan petani sampai sekarang. Berdasarkan penelitiannya, Azolla mampu mengganti kebutuhan urea antara 40-50 persen setelah Azolla digunakan selama 5 musim tanam berturut-turut.
 
Sayangnya, penelitian yang dilakukan Ngadiman hanya sampai pada 5 kali musim tanam. “Kalau penelitian tersebut diteruskan, saya yakin suatu saat akan ketemu angka dimana pemakaian urea dapat ditiadakan sama sekali karena tergantikan oleh Azolla,” tandasnya. Azolla dapat dikembangbiakkan seperti tanaman pada umumnya.
 
Untuk mendukung pertumbuhan tanaman padi, benih Azolla sebaiknya ditebar ke lahan dua hari setelah bibit padi ditanam. Sedangkan benih Azolla yang ditebar adalah benih yang sudah berusia 2 minggu. Dengan cara itu, pada saat padi berusia 21 hari, tanaman Azolla sudah tumbuh sesak meme-nuhi seluruh celah di antara batang-batang padi. “Dengan demikian tak ada lagi ruang yang tersisa untuk hidupnya rumput atau gulma. Ini akan menghemat biaya untuk menyiangi gulma. Bagi petani yang tidak ingin repot, biarkan saja Azolla tumbuh seperti itu manfaatnya sudah terasa,” katanya. Tapi akan lebih baik lagi, menurut Ngadiman, jika Azolla tersebut dibenamkan ke dalam tanah. Caranya, kering-kan dulu lahan sehingga Azolla mengendap di permukaan tanah. Setelah itu Azolla dicampur atau dipendam dalam tanah. Ini lebih efektif karena Azolla tersebut akan terurai dan diikat oleh partikel-partikel tanah. Sedangkan jika hanya dibiarkan di permukaan tanah, sebagian nitrogen pada Azolla akan me-nguap. Berdasarkan penelitian itu pula diketahui, Azolla mengandung 22-37 persen protein dari setiap berat kering. Tanaman ini juga tidak beracun bagi ternak, unggas dan ikan. Sehingga Azolla dapat dimanfaatkan untuk pupuk berbagai tanaman, pakan ternak dan ikan. (Aksan Susanto)

- Tomat, Harapan Sentra Agribisnis Palangka Raya
- Pembasmi Hama dengan Fornula EKD
- Pupuk Organik Cair dari Urine Manusi
- Sudarno Pencipta Tongnopos dan Cairan MBS
- Teknologi Pemupukan
- Membuat Peternakan Cacing Sendiri
- Pembuatan Pelet Ikan dari Cacing Tanah
- Ekstrak Tanaman Untuk Atasi Hama
- Enceng Gondok untuk Bahan Bakar Biogas
- Manfaat Tanaman Azolla
- Tanaman Azolla Pengganti Pupuk Urea
- Mengubah Asap Menjadi Pestisida Organik
- Cacing tanah menyuburkan tanah
- Pembuatan Kompos dengan Cacing Tanah
- Limbah Peternakan untuk budidaya Cacing Tanah
- Pembuatan Kompos dengan Cacing Tanah
- Cacing tanah menyuburkan tanah
- Mengubah Asap Menjadi Pestisida Organik
- Tanaman Azolla Pengganti Pupuk Urea
- Manfaat Tanaman Azolla
- Enceng Gondok untuk Bahan Bakar Biogas
- Ekstrak Tanaman Untuk Atasi Hama
- Pembuatan Pelet Ikan dari Cacing Tanah
- Membuat Peternakan Cacing Sendiri
- Teknologi Pemupukan
- Sudarno Pencipta Tongnopos dan Cairan MBS
- Pupuk Organik Cair dari Urine Manusi
- Pembasmi Hama dengan Fornula EKD
- Tomat, Harapan Sentra Agribisnis Palangka Raya
VVV BBB